Malam ini menjadi pelajaran berharga, sebagai catatan jika ini adalah nyata dan aku alami. Adalah saat kita merasa terpuruk, iya merasa terpuruk. Bukan untuk menghiba dengan bersembunyi dibalik semua kesenangan yang tampak. Bukan untuk meminta bahkan mengemis, dan pipi pun basah. Bahkan dikala menjalani usaha online yang bahkan setiap waktu adalah berharga, setiap pertanyaan calon pelanggan adalah harta yang ditunggu. Bukan, aku bukan mengemis karena ini ikhtiarku.
Dibalik lima waktu, di awal waktu pagi aku selalu minta agar ENGKAU ridhoi ikhtiarku.
Aku tak peduli dan jika aku pun menangis terharu saat calon konsumenku menyanggupi waktu 2 minggu yang aku minta agar pesanannya siap dan akan aku kirim.
Aku sedang terpuruk, dan aku nikmati semua kebodohan ini. Apalagi disaat aku melihat 2 kondisi di 2 hape berbeda. Satu engkau ada satu engkau tiada. Aku tersenyum, berat menambah tapi aku menikmatinya. Lalu aku akan menyerah ?. Tidak jawabku. TIDAK !